Senin, 16 Maret 2015

Disebut Berpengertian

Amsal 16:21 - 24

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Perkataan Manis
 . . . kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. —Kolose 3:12

Kitab Amsal menasihati kita mengenai kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain. 
Dikatakan, “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran” (21:23). 
Ada pula peringatan-peringatan berikut: “Hidup dan mati dikuasai lidah” (18:21); dan “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan” (12:18). 

Nasihat tentang “menjaga agar tetap manis” mengingatkan kita  pada Amsal 16:24, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”

Tuhan, penuhilah hati kami dengan perkataan yang akan menjadi berkat bagi orang lain hari ini.
Dari pada melontarkan perkataan penuh amarah
Yang dapat melukai dan memicu pertengkaran,
Gunakanlah perkataan yang baik dan penuh kasih,
Yang menyembuhkan dan menguatkan hidup.
Hati yang baik seperti taman, pikiran yang baik seperti akar, kata-kata yang baik itulah bunganya, perbuatan baik adalah buahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.