Amsal 16:21 - 24
Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Perkataan Manis
. . . kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. —Kolose 3:12
Kitab Amsal menasihati kita mengenai
kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain.
Dikatakan, “Siapa
memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran”
(21:23).
Ada pula peringatan-peringatan berikut: “Hidup dan mati
dikuasai lidah” (18:21); dan “Ada orang yang lancang mulutnya seperti
tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan”
(12:18).
Nasihat tentang “menjaga agar tetap manis” mengingatkan kita pada Amsal 16:24, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti
sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”
Tuhan, penuhilah hati kami dengan perkataan yang akan menjadi berkat bagi orang lain hari ini.
Dari pada melontarkan perkataan penuh amarah
Yang dapat melukai dan memicu pertengkaran,
Gunakanlah perkataan yang baik dan penuh kasih,
Yang menyembuhkan dan menguatkan hidup.
Yang dapat melukai dan memicu pertengkaran,
Gunakanlah perkataan yang baik dan penuh kasih,
Yang menyembuhkan dan menguatkan hidup.
Hati yang baik seperti taman, pikiran yang baik seperti akar, kata-kata
yang baik itulah bunganya, perbuatan baik adalah buahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.