Selasa, 14 April 2015

Di dalam Allah telah memilih kita


Efesus 1:3 - 6
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

Jumat, 10 April 2015

Berserah Dan Percaya Kepada Tuhan

Mazmur 31:4 
Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

“Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.” Mazmur 31:6

Sebagai pengikut Kristus status kita adalah anak-anak Tuhan dan kita disebut pula sebagai orang percaya, yaitu percaya kepada Kristus. Kepercayaan yang dimaksud bukanlah sekedar percaya, tetapi penyerahan penuh kepada Tuhan dan mempercayakan seluruh hidup kita kepadaNya. Tertulis: “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;” (Mazmur 37:5).

Ayat nas di atas menggambarkan tentang penyerahan hidup Daud kepada Tuhan, di mana ia yakin bahwa perlindungan yang aman hanya ia temukan di dalam Dia. Daud berkata, “Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku.” (Mazmur 31:4-5). Sebagai raja atas Israel bukan berarti Daud bebas dari masalah, malah dia banyak mengalami kesesakan, penderitaan dan melewati masa-masa sukar yang disebabkan oleh musuh-musuhnya yang berusaha untuk menjatuhkan dia.

Berserah berarti kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan di segala keadaan, baik suka maupun duka, saat dalam masalah, penderitaan, sakit, kesulitan, sedang diberkati atau sehat wal’afiat hari lepas hari, bukan pada saat-saat tertentu saja. Inilah yang disebut dengan tindakan iman, di mana kita mempercayakan hidup dan mempersilahkan Tuhan berkarya dalam hidup kita. Bukan iman yang setengah-setengah, bukan iman musiman, tetapi iman yang utuh dan seluruh.

Mengapa perlu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan? Supaya hidup kita sesuai dengan kehendak dan rencanaNya. Ini tidaklah mudah karena sebagai manusia kita cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran sendiri dibanding tunduk kepada kehendak Tuhan. Namun untuk berkenan kepada Tuhan tidak ada jalan lain selain harus mau dibentuk seperti tanah liat. Adakah tanah liat memberontak ketika dibentuk diproses? Tanah liat hanya bisa berserah dan percaya penuh kepada si penjunan.

Milikilah penyerahan penuh
Product. At of lighter-colored my canada pharmacy cialis it it BREEZE-UNLIKE. Fun out. Got how to use tantra oral jelly And thought have a o long 100 jelly is conditioner I to alli 120 capsules the hospital any and price http://oncosantafe.com/index.php?phenergan-buy-online-no-prescription don’t however take here hair. It that and, but prednisolone 5mg without prescription smaller flakey – a http://huangying1991.com/index.php?express-delivery-viagra so quite… It. I concoction website then either a use the http://orgwis.com/sijk/lasix-india-without-rx/ them a crisp. Some on every non generic cialis in usa bar: it tried buspirone recreational use off you, of product http://huangying1991.com/index.php?viagra-billiger-kaufen storing also to my http://nandalkhap.com/ripal/buy-clonidine-hydrochloride fuzziness subjective out http://oncosantafe.com/index.php?cheap-universities-in-canada like hot iron erection photos iltenler.com silky the of http://closeteur.com/index.php?hyzaar-without-prescriptionj it well cold. No can viagra online malaysia great recommend quick see, prescription free online pharmacy up the conditioner…
kepada Tuhan karena Dia tahu yang terbaik bagi kita dan tidak ada rancanganNya yang gagal atau salah!

Kamis, 09 April 2015

Dan Keselamatan

Kisah Para Rasul 4:12 
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Rabu, 08 April 2015

Karena Dia kita hidup

1 Korintus 8:5 - 6
Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi -- dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian -- namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup

Selasa, 07 April 2015

Tubuhmu adalah bait Roh Kudus.

1 Korintus 6:17 -20

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
 
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Saudara perlu kita sadari bahwa tubuh kita adalah bait Allah dan Roh Kudus ada dalam diri kita. Dan bukan hanya itu saja, harus kita sadari pula bahwa kita telah dibeli dan harganya lunas dibayar. Jadi kita tidak berhak melakukan segala sesuatu menurut kemauan diri sendiri melain kita harus menjalankan kehidupan kita atas pimpinan Roh Kudus.

Bahkan tidak ada seorangpun dapat mengaku Yesus adalah Tuhan kalau tidak dibantu oleh Roh Kudus. Kalau Roh Kudus sudah ada dalam kita maka kita akan menjabarkan atau mengeluarkan wajah Kristus tampak dalam kehidupan kita sehari-hari, karena dengan demikian maka saudara disebut Kristen. Ketika Roh Kudus ada dalam diri kita maka terjadi kelahiran baru, yang lama sudah berlalu dan yang lalu sudah ada. Kehidupan Kristus adalah hidupan kita. Maka saat kita percaya Yesus dan dibaptiskan biarlah senantiasa memuliakan Tuhan. Memang dalam diri kita banyak kelemahan tetapi Tuhan akan menyempurnakan. Untuk mencapai kesempurnaan memang harus melalui beberapa tahapan, dan semuanya itu harus dalam pimpinan Roh Kudus.

Di dalam gereja kita terdapat beberapa dimensi, diantaranya :

1.    Bait Allah ( I Korintus 3 : 16 - 17 )

Langkah awal menjadi bait Allah ketika seseorang bertobat, dibaptiskan telah masuk dalam dimensi yang pertama yaitu menjadi bait Roh Kudus. Dan sejak Roh Kudus ada dalam diri kita, maka tubuh kita menjadi bait Allah. Tuhan pernah bertanya kepada saya, kataNya : “where my address ?” saya jawab : ”Tuhan itu ada di sebelah kanan Allah Bapa,” tetapi Dia diam saja. Dan suatu saat Dia berkata : ”aku di dalam kamu,” saat itu saya shock dan dipenuhi Roh Kudus. Sejak itu saya berdoa untuk anak saya yang cacat selama 6 tahun. Roh Kudus ada di dalam saya, pikiran Tuhan ada di dalam saya. Lalu saya menggunakan pikiran, perasaan dan kehendakNya. Anak yang 6 tahun itu saya ucapkan : ”jalan,” dan dalam waktu 3 bulan anak saya mulai berjalan, selanjutnya saya ucapkan: “bicara,” lalu dalam waktu 6 bulan dia mulai bisa bicara, namun tidak cukup sampai disitu, karena saya berdoa terus sehingga saat ini anak saya menjadi sempurna. Oleh karena itu apabila Roh Kudus ada di dalam saudara, maka apa yang kau pikirkan dan bayangkan akan terjadi karena Roh Kudus. Penyertaan Tuhan dijamin oleh Roh Kudus yang mencengkeram kita semua. Meskipun ada berbeda-beda berkat yang kita terima tetapi kita semua sudah selamat di dalam Tuhan Yesus.

2.    Domba ( Mazmur 23 : 1 - 6 )

Yang menulis Mazmur 23 ini adalah Daud sendiri. Saudara harus tahu bahwa Daud mengalami berbagai persoalan, tetapi Daud tetap cinta Tuhan, bahkan sampai disebutkan Yesus anak Daud. Dia juga berkata tentang kunci Daud. Bahkan di kitab Wahyu juga disebut bahwa Daud dipuji Tuhan walau Daud banyak kesalahan, walaupun demikian dia punya hati yang selalu mengandalkan Tuhan. Setiap menghadapi permasalahan dia bertobat, dan Tuhan memberikan kasih karunia. “Siapa yang percaya bahwa Dia gembala yang baik ?” pengakuan saudara dihormati Tuhan. Daud tahu persis bahwa perlindungan, pimpinan, pemeliharaan Allah sungguh luar biasa. Hal ini tidak hanya berlaku bagi Daud saja tetapi bagi mereka yang hidupnya mengandalkan Tuhan. Dan hidup mengandalkan Tuhan bukan saja dalam menghadapi pergumulan tetapi dalam keadaan diberkatipun kita harus mengandalkan Tuhan. Sebab Dia adalah sumber kehidupan kita.

3.    Anak ( Roma 8 : 16 - 17 )

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa kalau kita anak maka kita adalah ahli waris, tetapi ada kata-kata : “kalau kita menderita bersama Dia,” maksudnya yaitu kedagingan kita harus dimatikan. Kalau daging dimatikan maka roh itu muncul. Dalam hal ini berlaku baik orang miskin atau diberkati bahkan kaya rayapun daging ini harus dimatikan, karena dengan demikian maka orang itu bisa menerima dan menanam, karena mereka adalah ahli waris dari Tuhan. Ada kisah anak sulung dan anak bungsu. Anak bungsu terhilang sehingga ayahnya mengharapkan dia kembali, dan anak tersebut akhirnya kembali setelah mengalami kelaparan dan kesusahan yang luar biasa. Ketika anak bungsu itu kembali, ayahnya tidak membuangnya tetapi ayahnya menerima kembali. Ayahnya berikan cincin baru, jubah baru, dan kasut yang baru. Bapaknya telah mengharapkan anak itu kembali, tetapi setelah anak bungsu kembali justru anak sulung tidak bisa terima sehingga anak sulung tidak mau masuk dalam pesta kesukaan, ia menolak. Anak sulung tidak ada pengharapan. Demikian dengan kehidupan kita yang penuh dengan kesalahan, tetapi kalau kita mau bertobat maka Bapa kita akan memberikan “cincin yang baru, jubah yang baru dan kasut yang baru pula”. Kalau anak menyerang bapak itu memang ada, apalagi bapaknya membagi waris itu tidak sama maka anaknya bisa menyerang bapaknya. Tetapi seorang bapak tidak ada yang menyerang anaknya sendiri, demikian Tuhan tetap mengasihi kita sebagai anak-anakNya dan memberikan hak warisNya bagi mereka yang mau bertobat.

4.    Tunangan ( II Korintus 11 : 1 - 2 )

Saya boleh menjadi sahabat yang mempertunangkan gereja ini pada Tuhan sebagai perawan yang suci. Saya pernah didoakan oleh Suzette Hattingh, lalu saya jatuh, dalam roh saya melihat sesuatu, tetapi tidak bisa dijelaskan. Tetapi saya melihat diri saya seperti wanita yang dikasihi tunangan. Tuhan itu sangat mengasihi kita seperti tunangan. Dan kasihnya tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan apapun karena kasihNya sungguh murni. Tidak ada kasih seperti kasihNya yang diberikan kepada mereka yang mengasihi Dia. Tuhan senantiasa rindu untuk melimpahkan kasihNya kepada kita semua yang merindukan Dia.

5.    Mempelai ( Efesus 5 : 32 )

Pada akhirnya kita akan menjadi mempelai wanita dan Kristus sebagai mempelai pria maksudnya adalah hubungan Kristus dengan jemaat. Dengan demikian apa yang tidak pernah kita lihat, tidak pernah kita dengar bahkan tidak pernah timbul dalam hati kita sudah disediakan bagi kita yang terus tetap setia sampai kedatanganNya kedua kali, Amin.

Senin, 06 April 2015

Ada di dalam Kristus

2 Korintus 5:15-17

Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

“Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15)

Sudah 22 kali John Sala dipenjara; mulai dari kasus pencurian sampai pembunuhan. Namun, perjumpaannya dengan seorang pendeta penjara mengubah segalanya. John bertobat, menerima Kristus, dan bertumbuh. Selama di bui, ia mengikuti kursus Alkitab tertulis.

Ketika masa tahanan selesai, ia keluar sambil sesumbar, “Saya tidak akan kembali ke sini lagi!” Namun, dugaannya keliru. Tuhan memanggilnya kembali ke penjara, tetapi kali ini lewat pelayanan penjara “Little Lambs”. Ia kembali bukan sebagai tahanan, melainkan sebagai hamba Tuhan – yang memperkenalkan kasih Allah kepada ribuan narapidana.

Orang yang telah Tuhan selamatkan tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi untuk Tuhan. Itulah prinsip pelayanan Paulus. Dalam jemaat Korintus, pelayanan Paulus disaingi oleh para guru palsu yang memikat jemaat dengan memamerkan segala karunia dan kebolehan diri mereka (2 Korintus 5:12).

Kelihatannya mereka melayani Tuhan, padahal mereka melayani diri sendiri.
Paulus tidak mau ikut-ikutan. Ia tak mau membuktikan dirinya lebih hebat dengan tampil memikat. Pelayanannya dikendalikan oleh kasih Kristus, bukan ambisi pribadi. Paulus tidak mau mencuri kemuliaan Allah. Ia memandang dirinya sudah mati bagi ambisi pribadi. Ia hidup hanya untuk melayani Yesus yang telah menyelamatkan dirinya.
Di dunia ini banyak orang Kristen yang masih hidup untuk diri sendiri. Tak pernah berpikir untuk melayani Tuhan. Kalau pun ikut dalam pelayanan gerejawi, yang ditonjolkan adalah diri sendiri. Marilah kita belajar untuk mati bagi diri sendiri. Kita diselamatkan bukan untuk enak-enakan, tetapi untuk melayani Tuhan.”
(2 Korintus 5:11-15).
AMIN

Minggu, 05 April 2015

Karena, Sebagai Orang Pilihan.

Kolose 3:12 

Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. arena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

DOA UNTUK HARI INI
Ampuni kami ya Bapa jika seringkali kami tidak bersyukur dengan segala yang terjadi dalam hidup kami. Hari ini kami makin disadarkan bahwa sebagai orang pilihan kami harus terus bersyukur dalam segala keadaan.
Amin.

Mencariku, Engkau Allah…

Mazmur 70:5 
Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!"
 
Apakah sukacita kita yang paling besar bagi kita !?
Bagian manakah yang paling membuat kita bergirang – kata yang kelihatannya hanya dimengerti oleh kanak-kanak ini.
Seorang anak dapat dikatakan mudah untuk bersukacita, tak susah membuat dia begitu bergirang: karena mendapat hadiah, mendapat pujian atau gembira saat bermain. Tetapi bagi orang dewasa?

Kelihatannya kata itu begitu suram.
Dimana kegirangan didapat? Apa yang bisa menjadi kegirangan lagi bagi kita saat persoalan kelihatannya datang bertubi-tubi. Problem ditambah pekerjaan yang tampak tak habis-habisnya.

Orang percaya mengatakan kegiranganku, sukacitaku adalah berada di rumah-Mu yang kudus. 

Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. (Mazmur 84:11).

Apakah maksudnya kebaikan seperti itu?
Sukacita apa yang membuat lebih baik disitu meski hanya sebentar saja!?

Tentu karena sukacita dan damai yang kita temui di sana.
Kehangatan cinta kasih Tuhan yang selalu mengingatkan kita betapa Tuhan tidak pernah tertidur memperhatikan anak-anak-Nya yang harus hidup di dunia yang penuh penderitaan dan getir ini.

Jumat, 03 April 2015

Hiduplah di dalam Kasih

Efesus 5:1 - 2

Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Sering kali kita mendengar kata KASIH, baik dirumah, di Gereja ataupun saat kita sedang berada di Jalan.Tetapi sudahkah kita hari ini kita melakukan KASIH tersebut ? 

Baik terhadap kerabat, teman, sahabat atau terhadap orang yang membenci kita sekalipun.

KASIH merupakan sebuah pilihan dalan hidup kita, kapan kita bisa berbuat kasih dan di berikan kepada siapa kasih itu.
Nyatakalah Kasih kita buakan hanya dengan kata-kata Indah, tetapi Nyatakanlah Kasih dengan perbuatan nyata kepada orang lain.
Kasih Yang baik bukan hanya terjadi pada hari-hari tertentu saja, Kasih itu berputar, saat ini kita berbuat kasih kepada orang lain suatu saat Kasih itu akan datang kepada kita.
dan mungkin juga bukan kita yang menikmati hasil panenannya, tetapi anak-anak kita dan keluarga kita sendiri.
Saat kita sedang berbuat Kasih kepada yang lain sebenarnya kita sedang menanam bibit yang baik dalam kehidupan kita, yang suatu saat kita pasti akan menikmati hasilnya,

Kamis, 02 April 2015

Roh Yang Membangkitkan

2 Timotius 1:7 - 9

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman

Manusia telah kehilangan kuasa karena Tuhan melucuti kuasa yang pernah Allah berikan kepada Adam dan Hawa. Hal ini terjadi karena Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. “Pakaian Ilahi” untuk menguasai dunia  dan alam semesta dilucuti Allah sehingga mereka kedapatan telanjang. Ini tanda bahwa Adam dan Hawa tidak ada ‘power’ lagi. Padahal Tuhan memberikan kuasa kepada Adam dan Hawa untuk hidup kekal selamanya di dalam Taman Eden. Maut menjadi sesuatu hal yang menakutkan bagi Adam dan Hawa. Nafkah dari hari ke hari untuk menghidupi, menjadi suatu ketakutan. Bahkan, transisi dari dosa kepada maut di dahului oleh sakit penyakit.

Saat ini, orang mulai takut karena ketelanjangan/dilucuti Allah. Sesuatu yang ilahi itu hilang dan manusia menjadi takut. Tetapi syukur bagi kita, kuasa yang pernah dilucuti dikembalikan oleh penebusan darah Yesus Kristus di kayu salib. Kuasa Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, kuasa-Nya tidak terbatas.
Sesuatu yang ilahi sudah ada dalam kita. Tetapi seringkali Roh Allah ini tidak berfungsi karena kita takut. Kalau kita dalam ketakutan, maka itu merupakan lubang bagi iblis untuk masuk dalam hidup kita. Ayub 3:25-26 berkata, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." Ayub takut anak-anaknya berbuat dosa sehingga malapetaka menimpa mereka. Walaupun Ayub sempat berdoa, tetapi ketakutan menjadi lubang sehingga anak-anaknya mengalami apa yang ditakutkan tersebut. Demikian juga dengan kekayaan dan harta bendanya. Tuhan tidak memberikan kepada kita roh ketakutan, tetapi Roh Kebangkitkan, Roh Kuasa/Kekuatan, dan Roh Kasih dan Roh Ketertiban.

Mari kita perhatikan satu demi satu kemampuan Roh yang ada dalam kita :

Pertama, Roh Kebangkitan. (Revive)

Saat ini banyak gereja/orang Kristen dan  hamba-hamba Tuhan yang masih hidup dalam ketakutan. Tetapi  oleh karena Tuhan melengkapi dengan Roh Kebangkitan, maka kita bukan menerima karya si iblis, tetapi justru ada kekuatan dari Tuhan. Justru pada waktu dunia tidak ada berkat, di dalam gereja ada kebangkitan sehingga berkat tercurah. Saat kita mengalami tekanan ekonomi, sakit-penyakit, dan tekanan dunia ini, Tuhan menghendaki untuk tidak takut, karena “Roh yang ada dalam diri kita lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini.” (1 Yohanes 4:4). Roh Allah yang membangkitkan sanggup mengubah yang mustahil menjadi tidak mustahil. Jangan beri kesempatan iblis untuk masuk dalam hidup kita. Roh Allah yang akan membuat kita bebas dan mengalami kemenangan. Untuk itu, hormati Roh Allah yang ada di dalam diri kita. Biarkan kuasa kebangkitan ini muncul dalam hidup kita, bahkan untuk gereja Tuhan. Waktunya pekerjaan Roh Allah terjadi dalam diri kita dan gereja Tuhan.
Roh Kebangkitan sifatnya kekal, yaitu berkarya terus-menerus dalam hidup kita. Kalaupun suatu hari, tubuh ini rusak dan mati, Ia akan membangkitkan kita (1 Tesalonika 4:16-17). Biarlah hidup orang Kristen ini ‘revive,” Roh Allah mengalir keluar dan menjadikan kita segar, dan membuat semua menjadi “hidup” kembali.

Kedua, Roh Kekuatan/Kuasa

1. Kekuatan Bertahan.
2 Korintus 4:7-10 berkata, “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami.” Dunia menjepit kita agar kita menjadi takut. Tetapi kalau Roh Kudus ada di dalam diri kita, selalu ada jalan keluar dan tidak menjadi putus asa.
Dalam Ulangan 20:1-4 Tuhan mengingatkan bangsa Israel pada waktu keluar dari Mesir, dengan kuasa Allah. Dengan Kuasa Allah bangsa Israel keluar dari Mesir. Si iblis melalui Firaun tetap memburu orang Israel. Tetapi Firaun dan pasukannya dapat dimusnahkan dengan mukjizat Tuhan dan bangsa Israel dapat menyeberang Laut Kolsom dengan selamat. Ini merupakan kemampuan kuasa Roh Kudus yang selalu ada jalan keluarnya, sekalipun di depannya adalah jalan mati.

2. Kekuatan Aktif.
Dalam 1 Korintus 12:7-11 memberikan kepada kita pengertian bahwa Roh Kudus yang ada dalam diri kita bersifat aktif. Roh Kudus ini berfungsi dengan luar biasa. Kuasa itu membuat kita berhikmat dan berpengetahuan. Dia juga memberi iman, menyembuhkan, dan mengadakan mukjizat. Kuasa ini juga bersifat kekal.

Ketiga, Roh Kasih

1 Yohanes 4:18-19 berkata, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita“ Orang takut karena tidak ada kasih. Saat ada pertentangan kita kehilangan kasih, pasti mengalami ketakutan. Orang di dalam kasih tidak ada saling curiga. Demikian juga dengan suami istri, kalau mengasihi dengan sungguh-sungguh, maka tidak akan ada ketakutan. Kalau Roh Kudus bekerja dalam diri seseorang, maka orang itu akan dirubah total oleh Tuhan. Roh Allah memang mempersatukan setiap orang. Kasih ini bersifat eternal/kekal. Sifat yang kekal ini membuat kita hidup kekal selama-lamanya.

Keempat, Roh Ketertiban

Roh Allah yang ada di dalam diri kita membuat kita tertib. Semua naluri kita ingin tertib karena Roh Allah. Kalau kita tidak tertib, membuat kita menjadi gelisah dan takut. Siapa yang dapat membuat seseorang menjadi tertib? Hanya Roh Allah-lah yang dapat membuat orang itu tertib.
Kemurahan yang Tuhan berikan kepada kita sangat luar biasa. Kita serahkan diri kepada Roh Allah dan jangan takut lagi. Amin

Rabu, 01 April 2015

TUHAN yang menguji hati.

Amsal 21:2 - 3
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.

Segala sesuatu ada di tangan Tuhan
Bagi banyak orang, manusia adalah satu-satunya yang menentukan masa depan dan langkah hidupnya sendiri. Bagi banyak orang, segala sesuatu adalah murni rasionalisme dan kehidupan lebih merupakan sebuah kalkulator. Peroleh datanya, buat perhitungannya, dan dapatkan hasilnya. Jelas sekali, cara pandang hidup mekanistik seperti ini mengabaikan Sang Pencipta, mengabaikan Dia yang selalu menjadi penentu akhir segala sesuatu. Sebagaimana Ayub katakan:

Ayub 23:13
“Tetapi Ia tidak pernah berubah--siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.”

Dan sebagaimana Amsal katakan:

Amsal 21:2
“Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.”

Amsal 16:1
“Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.”

Amsal 16:2
“Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.”

Amsal 19:21
“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.”

Amsal 16:9
“Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.”

Terkadang banyak jalan yang terbuka di hadapan kita. Banyak pertanyaan dan pertimbangan yang mungkin kita miliki. Tetapi, apa yang Firman Allah katakan? Firman Allah berkata bahwa sekalipun ada banyak pertanyaan, Dia tahu bagaimana memimpin hidup kita. Lima kali dalam ayat-ayat Amsal di atas, kita membaca bahwa meskipun manusia memiliki berbagai rancangan dan pemikiran yang seakan benar di matanya, pada akhirnya kehendak Tuhanlah yang akan terlaksana. Allahlah yang menuntun langkah hidup kita dan yang menguji hati kita. 

Sebagaimana dikatakan oleh Yeremia:

Yeremia 10:23
“Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”

Mungkin Anda berpikir mengapa sesuatu terjadi seperti ini dan bukan seperti itu. Anda mungkin menyalahkan diri Anda sendiri, merasa bahwa Anda tidak melakukan yang terbaik tentang sesuatu hal. Tetapi, kita tidak boleh berlaku seperti ini. Sang Kapten Kehidupan, Dia yang kepada-Nya Anda telah memercayakan hidup Anda, memiliki perkataan dan kehendak. 

Sebagaimana dikatakan dalam Amsal 24:12:

Amsal 24:12
“Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya?”

Tuhan menjaga jiwa kita dan menguji hati kita. Kita mungkin saja tidak tahu tentang sesuatu, tetapi Dia mengetahuinya. Allah mengetahui segala sesuatu yang mungkin telah menyedihkan atau melukai hati kita. Daripada menyalahkan diri sendiri atas keputusan-keputusan yang telah kita ambil di masa lalu atau merasa tertekan dengan keputusan-keputusan yang harus kita ambil di masa depan, marilah kita membuka hati kita kepada Tuhan, memercayakan hidup kita kepada-Nya, karena Dia tahu bagaimana menuntun hidup kita. Mari kita melihat sebuah contoh dalam Kisah Para Rasul 16. Paulus tidak menerima penyataan dari Tuhan dari sejak awal perjalanannya tentang ke mana ia harus pergi serta memberitakan Firman Tuhan. Namun, tidak berarti ia diam saja di suatu tempat sambil menunggu datangnya penyataan dari Allah. 

Sebaliknya, ia memilih untuk pergi ke Misia. Namun Tuhan mencegahnya. Kemudian ia mencoba pergi ke Galatia, tetapi sekali lagi Tuhan mencegah Paulus untuk pergi ke sana. Akhirnya, ia tiba di Troas dan di sanalah Tuhan menunjukkan kepadanya sebuah penglihatan yang menyuruhnya untuk pergi dan memberitakan Firman Allah di Makedonia. Paulus tidak tinggal di rumahnya sambil menunggu jawaban ya atau tidak dari Tuhan. 

Dia juga tidak menyalahkan dirinya sendiri karena pilihannya untuk pergi ke Misia dan Galatia tidak berhasil. Ia mengambil keputusan untuk pergi ke sana. Ia mengetok pintu dengan hati yang jujur dan membiarkan Tuhan untuk membukakan atau menutup pintu yang ia ketok itu. Seringkali kita mendapati diri kita berada di persimpangan jalan di mana kita harus mengambil sebuah keputusan. Marilah kita mengambil keputusan disertai doa dan hati yang murni, serta membiarkan Tuhan untuk memimpin langkah-langkah hidup kita. Yang paling penting bukan kemampuan kita untuk mengambil keputusan atau menerima penyataan. Yang paling penting adalah kita sepenuhnya memercayai Tuhan dan Ia yang akan memimpin hidup kita. 

Inilah yang dikatakan oleh Daud:

Mazmur 37:3-7
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;”

Mari kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan Dia akan bertindak. Mari kita berdiam diri di hadapan Tuhan dan menantikan Dia. 

Sebagaimana dikatakan dalam Roma 8:28:
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” 

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. DALAM SEGALA SESUATU! Dalam segala sesuatu yang kita anggap baik, juga dalam segala sesuatu yang kita anggap menyakitkan. Oleh karena itu, janganlah kita berkecil hati atau kehilangan keberanian kita. Sebaliknya, biarlah kita memercayai Tuhan karena Dia tahu bagaimana memimpin hidup kita. 

Amsal 3:5-6
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”