Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
Manusia
telah kehilangan kuasa karena Tuhan melucuti kuasa yang pernah Allah berikan
kepada Adam dan Hawa. Hal ini terjadi karena Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.
“Pakaian Ilahi” untuk menguasai dunia dan alam semesta dilucuti Allah
sehingga mereka kedapatan telanjang. Ini tanda bahwa Adam dan Hawa tidak ada
‘power’ lagi. Padahal Tuhan memberikan kuasa kepada Adam dan Hawa untuk hidup
kekal selamanya di dalam Taman Eden. Maut menjadi sesuatu hal yang menakutkan
bagi Adam dan Hawa. Nafkah dari hari ke hari untuk menghidupi, menjadi suatu
ketakutan. Bahkan, transisi dari dosa kepada maut di dahului oleh sakit
penyakit.
Saat
ini, orang mulai takut karena ketelanjangan/dilucuti Allah. Sesuatu yang ilahi
itu hilang dan manusia menjadi takut. Tetapi syukur bagi kita, kuasa yang
pernah dilucuti dikembalikan oleh penebusan darah Yesus Kristus di kayu salib.
Kuasa Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, kuasa-Nya tidak terbatas.
Sesuatu
yang ilahi sudah ada dalam kita. Tetapi seringkali Roh Allah ini tidak
berfungsi karena kita takut. Kalau kita dalam ketakutan, maka itu merupakan
lubang bagi iblis untuk masuk dalam hidup kita. Ayub 3:25-26 berkata, “Karena
yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang
mendatangi aku.Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak
mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." Ayub takut
anak-anaknya berbuat dosa sehingga malapetaka menimpa mereka. Walaupun Ayub sempat
berdoa, tetapi ketakutan menjadi lubang sehingga anak-anaknya mengalami apa
yang ditakutkan tersebut. Demikian juga dengan kekayaan dan harta bendanya.
Tuhan tidak memberikan kepada kita roh ketakutan, tetapi Roh Kebangkitkan, Roh
Kuasa/Kekuatan, dan Roh Kasih dan Roh Ketertiban.
Mari
kita perhatikan satu demi satu kemampuan Roh yang ada dalam kita :
Pertama, Roh Kebangkitan. (Revive)
Saat
ini banyak gereja/orang Kristen dan hamba-hamba Tuhan yang masih hidup
dalam ketakutan. Tetapi oleh karena Tuhan melengkapi dengan Roh
Kebangkitan, maka kita bukan menerima karya si iblis, tetapi justru ada
kekuatan dari Tuhan. Justru pada waktu dunia tidak ada berkat, di dalam gereja
ada kebangkitan sehingga berkat tercurah. Saat kita mengalami tekanan ekonomi, sakit-penyakit,
dan tekanan dunia ini, Tuhan menghendaki untuk tidak takut, karena “Roh yang
ada dalam diri kita lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini.” (1 Yohanes
4:4). Roh Allah yang membangkitkan sanggup mengubah yang mustahil menjadi tidak
mustahil. Jangan beri kesempatan iblis untuk masuk dalam hidup kita. Roh Allah
yang akan membuat kita bebas dan mengalami kemenangan. Untuk itu, hormati Roh
Allah yang ada di dalam diri kita. Biarkan kuasa kebangkitan ini muncul dalam
hidup kita, bahkan untuk gereja Tuhan. Waktunya pekerjaan Roh Allah terjadi
dalam diri kita dan gereja Tuhan.
Roh Kebangkitan sifatnya kekal, yaitu berkarya terus-menerus dalam hidup kita. Kalaupun suatu hari, tubuh ini rusak dan mati, Ia akan membangkitkan kita (1 Tesalonika 4:16-17). Biarlah hidup orang Kristen ini ‘revive,” Roh Allah mengalir keluar dan menjadikan kita segar, dan membuat semua menjadi “hidup” kembali.
Roh Kebangkitan sifatnya kekal, yaitu berkarya terus-menerus dalam hidup kita. Kalaupun suatu hari, tubuh ini rusak dan mati, Ia akan membangkitkan kita (1 Tesalonika 4:16-17). Biarlah hidup orang Kristen ini ‘revive,” Roh Allah mengalir keluar dan menjadikan kita segar, dan membuat semua menjadi “hidup” kembali.
Kedua, Roh Kekuatan/Kuasa
1.
Kekuatan Bertahan.
2
Korintus 4:7-10 berkata, “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat,
supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan
dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami
habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian,
kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di
dalam tubuh kami.” Dunia menjepit kita agar kita menjadi takut. Tetapi kalau
Roh Kudus ada di dalam diri kita, selalu ada jalan keluar dan tidak menjadi
putus asa.
Dalam
Ulangan 20:1-4 Tuhan mengingatkan bangsa Israel pada waktu keluar dari Mesir,
dengan kuasa Allah. Dengan Kuasa Allah bangsa Israel keluar dari Mesir. Si
iblis melalui Firaun tetap memburu orang Israel. Tetapi Firaun dan pasukannya
dapat dimusnahkan dengan mukjizat Tuhan dan bangsa Israel dapat menyeberang
Laut Kolsom dengan selamat. Ini merupakan kemampuan kuasa Roh Kudus yang selalu
ada jalan keluarnya, sekalipun di depannya adalah jalan mati.
2. Kekuatan Aktif.
Dalam
1 Korintus 12:7-11 memberikan kepada kita pengertian bahwa Roh Kudus yang ada
dalam diri kita bersifat aktif. Roh Kudus ini berfungsi dengan luar biasa.
Kuasa itu membuat kita berhikmat dan berpengetahuan. Dia juga memberi iman,
menyembuhkan, dan mengadakan mukjizat. Kuasa ini juga bersifat kekal.
Ketiga, Roh Kasih
1
Yohanes 4:18-19 berkata, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang
sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan
barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena
Allah lebih dahulu mengasihi kita“ Orang takut karena tidak ada kasih. Saat ada
pertentangan kita kehilangan kasih, pasti mengalami ketakutan. Orang di dalam
kasih tidak ada saling curiga. Demikian juga dengan suami istri, kalau
mengasihi dengan sungguh-sungguh, maka tidak akan ada ketakutan. Kalau Roh
Kudus bekerja dalam diri seseorang, maka orang itu akan dirubah total oleh
Tuhan. Roh Allah memang mempersatukan setiap orang. Kasih ini bersifat
eternal/kekal. Sifat yang kekal ini membuat kita hidup kekal selama-lamanya.
Keempat, Roh Ketertiban
Roh
Allah yang ada di dalam diri kita membuat kita tertib. Semua naluri kita ingin
tertib karena Roh Allah. Kalau kita tidak tertib, membuat kita menjadi gelisah
dan takut. Siapa yang dapat membuat seseorang menjadi tertib? Hanya Roh
Allah-lah yang dapat membuat orang itu tertib.
Kemurahan yang Tuhan berikan kepada kita sangat luar biasa. Kita serahkan diri kepada Roh Allah dan jangan takut lagi. Amin
Kemurahan yang Tuhan berikan kepada kita sangat luar biasa. Kita serahkan diri kepada Roh Allah dan jangan takut lagi. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.