Selasa, 31 Maret 2015

Janganlah memuji diri.

Amsal 27:1 -2 
Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.

Tahukah Anda istilah Self-esteem atau sikap yang menghargai diri sendiri, memandang diri kita berharga dan memiliki keistimewaan. Namun demikian Self-esteem yang berlebihan menyebabkan seseorang menjadi pribadi yang sombong dan meremehkan orang lain. Salah satu ciri dari Self-esteem adalah kebiasaan memuji diri atas prestasi, karakter, kondisi fisik dan kebaikan yang pernah dilakukan secara berlebihan tanpa ada perasaan risih dan rasa malu.

Amsal dengan jelas mengatakan “Janganlah memuji diri karena esok hari… Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kau kenal dan bukan bibirmu sendiri.” (ayat 1-2). 

Raja Salomo memberikan peringatan agar kita tidak memuji diri sendiri, tetapi biarlah orang lain. Di sisi lain untuk membangun keberanian dan rasa percaya diri dibutuhkan self-esteem atau sikap menghargai diri sendiri. Namun penting untuk di waspadai ialah kebiasaan memuji diri sendiri menyebabkan seseorang menjadi sombong dan mulai meremehkan orang lain. Merasa diri hebat padahal tidak ada apa-apanya dan kerapkali berakhir dengan kehancuran. 

Orang yang suka memuji diri sebenarnya menyimpan perasaan untuk mencari dan mendapat pengakuan. Padahal pengakuan itu akan datang dengan sendirinya ketika kita melakukan segala sesuatu dengan tulus dan kerja keras. Ketahuilah Tuhan tidak pernah menahan apa pun yang patut kita terima. Karena itu perlunya penguasaan diri dalam segala sesuatu.,
Sahabat Gandoem Mas, memang kita perlu memiliki sikap menghargai diri sendiri, tetapi janganlah lantas memuji diri sendiri dengan berlebihan. Tahukah Anda betapa kejinya kesombongan dikarenakan kebiasaan memuji diri sendiri. Renungkanlah.
JIKA ANDA INGIN ORANG LAIN YANG MEMUJI ANDA MAKA JANGAN PERNAH MEMUJI DIRI ANDA SENDIRI

Senin, 30 Maret 2015

Harta Yang Indah

2 Timotius 1:13 - 14
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Seorang gadis yang baru saja bertobat secara sungguh-sungguh meninggalkan kekasihnya yang tidak seiman. Kasus seperti bisa jadi amat langka. Mengapa? Karena jarang orang yang mau meninggalkan kekasih yang dicintai dan berpaling hanya untuk ikut Yesus, benar nggak?

Kita perlu memberikan aplaus untuk gadis ini, karena dia sudah tahu bahwa di dalam firman Allah tertulis, ”Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap” (2 Korintus 6:14)?

Ketika gadis ini telah menyadari bahwa di dalam Firman Allah tertulis ayat ini, ia tidak buang waktu untuk mengatakan pada kekasihnya, sekalipun kekasihnya tidak menerima pernyataannya. Ia sudah berkeputusan bulat dan pendiriannya sangat teguh. Apakah gadis itu sudah tidak mencintainya? Oh tidak, ia sangat mencintai kekasihnya, bahkan mungkin ia adalah cinta pertamanya. Tapi ia sanggup mengabaikan perasaannya, pikirannya, dan semua hal tentang cintanya, ia lebih mau memelihara hatinya!

Adakah hari ini Anda memiliki hal yang sama dengan gadis ini? Beranikah Anda mengambil keputusan yang berani seperti ini? Atau Anda akan berkata, “Aku tidak mau melepaskan dia, sebab ia kaya, ganteng dan sangat sayang pada saya.” Atau Anda yang pria berkata, “Dia memang tidak seiman, tetapi ia cantik sekali. Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya. Ia semangat hidupku, aku tidak akan bisa dapatkan lagi wanita seperti dia di dunia ini!”

Ah, jika Anda memiliki pendapat seperti itu, Anda harus ingat pengorbanan Kristus di kayu salib. Dia rela meninggalkan indahnya surga, lalu datang ke bumi ini, dan rela mati di kayu salib untuk Anda dan saya! Pengorbanannya sungguh luar biasa. Ia minta pada kita semua untuk memelihara harta yang paling berharga dalam hidup kita, yaitu keselamatan yang sudah ia berikan secara gratis. Yang Ia minta adalah hidup yang kudus, benar, dan berkenan kepada-Nya.

Renungan:
Kalau Anda sudah terlanjur memiliki kekasih yang berbeda agama, terus Anda sudah merasa tidak sanggup untuk menobatkan dia, tinggalkan saja, karena berbahaya jika diteruskan, nanti malahan Anda yang berpaling. Jangan pernah takut mengambil keputusan, karena percayalah Allah akan memberi yang terbaik pada Anda. Hanya satu yang paling penting, percayakanlah seluruh hati dan hidup Anda pada-Nya!
Meraih itu sangat mudah, tetapi mempertahankan butuh suatu perjuangan!

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Minggu, 29 Maret 2015

Kekuatan, Kasih dan Ketertiban.

1 Timotius 1:7 
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Ada banyak atau bahkan terlalu banyak hal di dunia ini yang dapat membuat kita  takut, kecut, dan diam tak berdaya. Ada banyak alasan untuk merasa takut dan lantas bersembunyi. Ada banyak alasan untuk kuatir dan putus asa, kemudian bersikap pasif atau statis saja.

Namun hari ini kita kita diingatkan bahwa Tuhan Allah tidak memberi kita roh ketakutan, melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Alih-alih menyuruh kita diam dan sembunyi, Tuhan Allah memberikan RohNya untuk memampukan kita bangkit dan bergerak, menghadapi masalah yang ada dan berkarya nyata di dunia. Namun agar kita dapat bangkit maka yang pertama harus dilawan adalah rasa takut, malas, atau tak berdaya itu sendiri.

Baiklah kita camkan kepada diri sendiri: bersama Tuhan kita bisa. Bersama Tuhan kita sanggup menghadapi realitas dunia ini, masalah dan tantangan apapun juga. Mungkin jumlah kita sedikit, tenaga dan dana kita sendiri terbatas, pengalaman kita kurang. Namun Allah  dengan RohNya membangkitkan dari dalam diri kita kekuatan, kasih dan disiplin menghadapi realitas, masalah dan tantangan itu. Sebab itu jangan lagi merasa diri terlalu lemah dan tak mampu berbuat apa-apa.

Doa:
Ya Tuhan, kami bersyukur sebab Engkau memberikan kami RohMu. Bangkitkanlah dalam diri kami kekuatan, kasih dan disiplin. Jadikanlah kami kuat dan tangguh. Bentuklah dan latihlah kami menghadapi masalah dan tantangan. Penuhi hati kami dengan damai dan kasih serta sukacita. Dan bantu kami selalu mendisiplinkan diri kami. AMIN.

"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;  Aku akan meneguhkan bahkan akan menolong engkau;  Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan."  (Yesaya 41:10)

Hidupmu Berharga Bagi Allah

SUPAYA BAIK KEADAANMU

Ulangan 12:28 
Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Allahmu."

Dengan berbagai cara, usaha dan jalan banyak orang tempuh untuk menemukan tujuan hidupnya, menata kehidupan yang lebih baik. Bahkan untuk menemukan yang baik ditempuh dengan cara yang tidak baik. Tragis!!!! Walaupun demikian banyak orang yang gagal merealisasikannya. Ada juga yang berhasil tetapi hanya bersifat sementara. 

Kegagalan dan keberhasilan kita bukan saja ditentukan oleh usaha kita tanpa disertai dengan rasa takut dan penyerahan diri secara total kepada TUHAN. Firman TUHAN mengajar kita, UNTUK MERAIH YANG BAIK harus DIRAIH DENGAN CARA YANG BAIK. "Supaya baik keadaanmu".
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkannya? Berikut langkah-langkahnya:

Berusaha untuk memahami kehendak TUHAN melalui kepekaan mendengarkan Firman-Nya. "Dengarkanlah baik-baik apa yang kuperintahkan kepadamu". Dari kesiapan dan kesediaan kita mendengarkan Firman-Nya, maka kita akan diajar untuk melangkah sesuai dengan rencana-Nya (Mazmur 32:8).

Berlaku dan berntindak benar sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya dan dari apa yang sudah kita dengar. "Apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Allahmu".
Maka hasil akhirnya adalah akan BAIK KEADAANMU. TUHANlah yang menyiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan (Filipi 4:19). Karena segala sesuatu berasal dari Dia dan milik Dia (Ulangan 10:14). Dengarlah suara-Nya dan berlakulah baik, "SUPAYA BAIK KEADAANMU". TUHAN memberkati.

Jumat, 27 Maret 2015

Pertolongan Kita

Mazmur 124:8 
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Dengan pemahaman di ataslah kita mengartikan firman bahwa pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang menjadikan langit dan bumi. Pertolongan TUHAN itu hanya diberikan-Nya kepada orang-orang beriman yang tidak pernah putus asa dan selalu berusaha dalam hidupnya. 

Pertolongan TUHAN dengan demikian bukanlah untuk mengganti pemikiran dan usaha kita. Kita harus tetap berpikir dan berusaha dan pada saat itulah TUHAN menolong kita. 
Kita harus tetap membuat rencana. Kita harus berjuang. Dan pada saat itulah kita akan mengalami dan menyaksikan bahwa Dia sungguh Penolong kita, yang tidak pernah meninggalkan perbuatan tanganNya.

Ya Allah, Engkaulah Penolong abadi. Engkau menolong kami bangkit dan berjuang dalam hidup ini. Engkau menolong kita berani, jujur, ulet dan tidak pernah menyerah.  Penebus kami. AMIN.

Kamis, 26 Maret 2015

Allah di atas segalanya

Yesaya 40:27 - 31
"Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Menanti adalah pekerjaan yang melelahkan. 
Biasanya menjadi jenuh dan waktu terasa begitu lama. Tidak ada seorangpun yang suka dalam sebuah penantian yang panjang. Nabi Yesaya menjelaskan menantikan TUHAN tidaklah melelahkan. Saat kita menantikan TUHAN, kita mendapat kekuatan baru. Digambarkan orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN adalah seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Menembus badai hitam, awan tebal di angkasa. Tanpa takut dan gentar jatuh. Saat berlari tidak menjadi lemah lesu. Bahkan saat berjalanpun tidak akan pernah menjadi lelah.

Menantikan TUHAN adalah anugrah yang besar. 
Menantikan TUHAN adalah tidak mengambil keputusan sendiri, sampai TUHAN yang memberi keputusan atas hidup kita. Menantikan TUHAN adalah tidak melangkah sendiri, namun menanti petunjuk dari TUHAN. Menantikan TUHAN adalah tidak memaksakan diri untuk mendobrak pintu-pintu yang tertutup. Namun dengan sabar dan berpengharapan penuh, TUHAN yang akan membukakan pintu. Menantikan TUHAN adalah percaya bahwa TUHAN yang akan mengubah situasi dan kondisi sehingga menjadi baik.
Nantikanlah TUHAN, agar janjiNYA di dalam diri kita digenapi. Nantikanlah TUHAN agar semua berkat dan anugrah menjadi milik kita. Amin.

Rabu, 25 Maret 2015

Telah Kubentuk bagi-Ku

Yesaya 43:16 – 21

Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah -- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu --, firman-Nya:

"Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."

Selasa, 24 Maret 2015

TUHAN adalah Bagianku

Ratapan 3:19 - 26
“…Jiwaku selalu…tertekan dalam diriku…oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah bagianku,”…aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya…Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.”
 
Manusia dengan strata apapun, kaya ataupun miskin, tua ataupun muda, berpendidikan ataupun tidak berpendidikan, tidak akan lepas dari yang namanya permasalahan hidup. Ketika manusia melihat keadaan dunia pada akhir-akhir ini kekuatiran akan memenuhi hatinya. Tetapi seberat apapun keadaan kita segala sesuatunya tergantung kepada iman kita. Iman itulah yang membuat kita kuat / tegar / mampu untuk menghadapi segala hal yang buruk yang ada dalam hidup kita. Kemampuan untuk menghadapi rasa kuatir dan gentar itu tergantung dari bagaimana kita merespon setiap keadaan yang kita alami.

Kitab Ratapan adalah sebuah kitab yang ditulis oleh Nabi Yeremia. Nabi ini adalah nabi yang hidup pada saat umat Tuhan di Yerusalem sedang mengalami kerusakan  moral. Dan Yeremia sangat sedih melihat kondisi ini. Perhatikan kitab Ratapan yang hanya berisi lima pasal dan semuanya mengisahkan tentang keluhan, air mata maupun jeritan hati seorang nabi, karena melihat kondisi kota Yerusalem. Nabi Yeremia sering menangis, berkeluh kesah dan meratap karena merasa terbeban dengan keadaan Yerusalem yang mengalami murka Allah. Kota Yerusalem mengalami kehancuran akibat umat Allah tidak lagi menghargai Allah. Hati Yeremia merasa pilu dan pedih melihat kehancuran umat pilihan Allah beserta dengan seluruh kekayaan dan kejayaannya. Perkakas-perkakas bait Allah dihancurkan, barang-barang berharga dibawa pergi keluar dari Yerusalem, dan banyak orang-orang cerdik pandai dibawa sebagai tawanan. Yang ada hanyalah kekeringan, kegersangan, dan kesengsaraan. Demikianlah gambaran keadaan hidup kita pada umumnya. Begitu banyak problema, kesulitan, penderitaan dan tekanan hidup yang membuat kita lemah dan menyerah. Seolah-olah tidak ada kekuatan untuk menjalaninya. Tidak ada lagi semangat dan keceriaan dalam hidup kita.

Tetapi dalam pasal 3, ada ayat-ayat yang merupakan kekuatan dan penghiburan seolah-olah sebuah oase di tengah padang gurun yang kering dan gersang. Ada pengharapan bagi kita yang hidup dalam tekanan dan kesengsaraan. Demikianlah gambaran keadaan hidup kita pada umumnya.                                                                             
Begitu banyak problema, kesulitan, penderitaan dan tekanan hidup yang membuat kita lemah dan menyerah. Seolah-olah tidak ada kekuatan untuk menjalaninya. Tidak ada lagi semangat dan keceriaan dalam hidup kita. Tetapi dalam pasal 3 ada ayat-ayat yang merupakan kekuatan dan penghiburan seolah-oleh sebuah oase di tengah padang gurun yang kering dan gersang. Ada pengharapan bagi kita yang hidup dalam tekanan dan kesengsaraan. Firman Allah yang adalah sumber mata air yang sejuk, akan selalu memunculkan harapan yang baru di dalam hidup kita. FirmanNya selalu menjadi jawaban sehingga kita tetap tegar dalam mengahadapi berbagai macam kesulitan. Beberapa rahasia untuk mendapatkan kekuatan dan jawaban Allah bagi kita :

1. Ingat Selalu akan Kasih Setia Tuhan
 
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22-23). Ipuh (ayat 19) merupakan ramuan yang diformulasikan untuk membuat sebuah obat yang rasanya sangat pahit bagi orang sakit. Kehidupan manusia sering berada pada kondisi yang terkadang pahit dan mematikan. 

Tetapi kita bisa membawa pikiran kita untuk selalu mengingat, memperhatikan dan menghitung kebaikan serta kasih setia Tuhan.  Pemazmur menulis dalam Mazmur 90:12 ”Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Cobalah untuk tidak terlalu memikirkan serta berhenti menghitung segala masalah dan sengsara kita. Serahkan segalanya kepada Tuhan karena setiap sengsara kita telah Tuhan hitung dan air mata kita Dia taruh ke dalam kirbat-Nya. (Mazmur 56:9)

Bagian Allah adalah menghitung air mata dan kesusahan kita, sedangkan bagian kita adalah menghitung kasih setia, berkat-berkat dan kebaikan Tuhan. Tuhan tidak pernah lupa akan janjiNya. Ia akan menepatinya tepat pada waktunya karena Ia tahu waktu yang tepat untuk membebaskan kita dari kesengsaraan kita.

2. Menjadikan Tuhan Sebagai Harta Kesayangan

TUHAN adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.” (Ratapan 3:24).Terjemahan lain mengatakan “Tuhan adalah harta yang terbesar.” Jadikan Tuhan sebagai harta kesayangan, bagian yang terpenting dan segala-galanya dalam hidup kita. Harta dan materi dunia ini adalah hal yang fana. Apa saja dapat membuat segala harta dan kekayaan kita hilang musnah.

Daud dengan tepat memposisikan Tuhan atas dirinya. Ia berkata dalam Mazmur 73:25-26 : ”Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.”Masalah boleh datang tetapi masalah tidak akan membuat kita kehilangan segala-galanya, karena Tuhan yang ada di dalam hati kita adalah harta kesayangan dan bagian yang tidak akan pernah bisa diambil dari kita. Tuhan adalah pelepas bagi kesengsaraan dan kesesakan kita. 

”Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN, aku girang karena keselamatan dari pada-Nya; segala tulangku berkata: “Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia? “ (Mazmur 35:9-10)

Pengakuan raja Daud ini harus kita alami pada saat kesengsaraan itu terjadi dalam hidup kita. Sejak Daud masih sangat muda, sampai masa tuanya, pengalaman hidup Daud membawanya mengenal Tuhan secara pribadi dengan sangat baik. 

”Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.” (Mazmur 37: 25-26)

Pengalaman hidup kita memang tidak sama dengan pengalaman hidup raja Daud dan bahkan tidak pernah sama satu dengan yang lain. Tetapi Allah kita adalah Allah yang sama yang disembah oleh Daud. Allah yang memapah kita ketika kita tidak dapat lagi berbuat apa-apa. Tuhan yang berperang gantikan kita (Keluaran 14:14) ketika kita berada di dalam pergumulan. 

Kenali siapa yang kita sembah. Kita menyembah Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Allah yang ajaib dan besar. Allah yang maha kuasa yang sanggup untuk mengangkat dan memulihkan hidup kita. Dialah segala-galanya bagi kita. Kesulitan yang terbesar bagi manusia adalah lepas dari dosa, tetapi hal itupun telah Allah selesaikan di atas Golgota. Apalagi masalah kehidupan kita ’yang kecil-kecil’, pasti Allah sanggup selesaikan. Jangan lepaskan Dia karena di luar Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa (Yohanes 15:5).

3. Berharap Selalu kepada Allah

TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia” (Ratapan 3:25). Percayalah kepada Tuhan setiap waktu dan curahkanlah isi hati kita di hadapan Tuhan karena Allah adalah tempat perlindungan kita (Mazmur 62:9)

Tuhan itu baik, berharaplah kepadaNya karena di dalam Dia ada ketenangan. Seperti yang Mazmur 62:2-3 katakan, ”Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. (Mazmur 147:11).  

Perjanjian Tuhan tidak pernah luput / batal terhadap anak-anak Tuhan yang berharap kepada Tuhan. Sebagai sesama anak Tuhan, kita perlu saling mendukung di dalam doa agar pengharapan kita tetap tertuju pada Tuhan. Dalam 2 Raja-raja 6:8-23 diceritakan bahwa Gehazi, pembantu Elisa merasa khawatir dan takut ketika bangsa Israel harus berperang melawan bangsa Aram. Ketika Gehazi bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, ia melihat suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Dan Elisa berkata “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” (ay. 16). Terkadang permasalahan menutup mata rohani kita sehingga kita tidak dapat melihat kedahsyatan dan kebesaran Tuhan. Tetapi ketika kita berdoa dengan segenap hati dan berserah, Allah akan melakukan hal-hal yang jauh lebih baik dari yang kita doakan seperti yang Tuhan janjikan dalam Efesus 3:20 : ”Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.”  Tuhan menolong kita dengan berbagai macam cara di luar pemikiran kita dan berharap kepada Tuhan tidak akan pernah kecewa.

4.  Menanti-nantikan Tuhan

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.” (Ratapan 3:26). Jangan bertindak dengan terburu-buru. Seperti proses metamorfosis, seekor ulat yang berubah menjadi kupu-kupu selalu mengalami proses menjadi kepompong dan membutuhkan beberapa waktu untuk tiba saatnya ia akan keluar menjadi seekor kupu-kupu. Jika kepompong yang berisi kupu-kupu itu disayat dan dipaksa keluar, ia memang tetap bisa terbang. Tetapi tidak berapa lama kemudian  kupu-kupu  itu akan mati karena prosesnya kurang sempurna dan kupu-kupu tersebut tidak pernah mengalami proses ’pergumulan’ untuk keluar dari kepompongnya sehingga ia tidak kuat untuk terbang. Jika kita sedang dalam pergumulan, berdoalah dan nantikanlah pertolongan Tuhan. 

Dengan kacamata iman, kita akan melihat bahwa pergumulan yang kita alami sebenarnya hanyalah berukuran kecil. Jika kita memakai kacamata firman Allah, kita akan dapat melihat bahwa Allah ada di pihak kita dan akan memberikan kita kemenangan atas setiap permasalahan hidup kita. Jangan memaksakan waktunya Tuhan. Jika kita bertindak sesuai dengan waktunya kita, kita hanya akan menemui kekecewaan. Tunggulah dengan sabar di kaki Tuhan (berdoa), maka Allah akan menolong kita tepat pada waktunya. ”…tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)

Bahasa asli kata “menanti-nanti” ini memiliki arti ”memintal”(tali yang di bentuk dari beberapa serat tali). Hidup manusia penuh dengan keterbatasan, tapi apabila kita “memintalkan” diri kita (menyatu / manunggal) dengan Dia yang tak terbatas, maka disanalah letak kekuatan kita. Dunia ini sarat dengan problem. banyak orang sudah merasa lelah dalam menjalani hidup ini. Tetapi apabila kita melekat / menempel, menyatu dengan Dia, maka tidak ada yang dapat membuat kita lelah, karena di dalam Tuhan selalu ada kekuatan baru. Teruslah memintal hingga menghasilkan karya yang luar biasa dari Tuhan. KuasaNya akan nyata dalam hidup kita.

Di dalam menanti-nantikan Tuhan kiranya ada pujian yang keluar dari mulut kita, kerena di dalam pujian ada kemenangan yang luar biasa. Secara manusia mungkin kita tidak dapat memuji Tuhan ketika kita mengalami kelemahan. Tetapi kita dapat memerintah jiwa kita seperti yang pemazmur katakan dalam Mazmur 103:2, “Pujilah Tuhan hai jiwaku…”. Ada beberapa contoh di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa pujian kepada Allah sanggup untuk mengalahkan permasalahan. 

Tembok kota Yerikho pun roboh ketika umat Israel bersorak dan memuji Tuhan. “…berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Bersoraklah, sebab Tuhan telah menyerahkan kota ini kepadamu!… Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.” (Yosua 6:16, 20)

Paulus dan Silas bebas dari belenggu ketika mereka memuji Tuhan sekalipun mereka dalam penjara. “Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. (Kisah 16:25-26).

Apapun yang membelenggu kita hari-hari ini, mari hadapi dengan berani bersama Tuhan dan alami kelepasan di dalam Tuhan yang menuntun kita ke dalam hidup yang berkemenangan sehingga kita mampu berkata :

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13

Senin, 23 Maret 2015

TUHAN Penopang Kita

Mazmur 145:14 - 21

TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Minggu, 22 Maret 2015

Perhatikanlah suara-Ku

Yesaya 51:4 - 8

Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
 
Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
 
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
 
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
 
Sebab ngengat akan memakan mereka seperti memakan pakaian dan gegat akan memakan mereka seperti memakan kain bulu domba; tetapi keselamatan yang dari pada-Ku akan tetap untuk selama-lamanya dan kelepasan yang Kuberikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan.

Sabat

Yesaya 56:2 
Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat.

Jumat, 20 Maret 2015

Tuhan Menetapkan Langkah

Mazmur 37:22 - 24
Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.

TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. 

Penulisan kitab Mazmur ini adalah suatu hal yang unik dalam perjanjian lama. Bukan hanya keindahan dari literaturnya, tetapi juga pesan-pesan Tuhan lewat pewahyuan yang dibuat begitu rupa dan bisa diwahyukan oleh penulisnya dengan bahasa-bahasa nyanyian. Walaupaun tidak tampak bagaimana lagu dari ayat-ayat ini, tetapi kita dapat melihat teks aslinya yaitu dari keindahan literaturnya. Ada kode-kode khusus dalam bahasa Ibrani yang hanya jadi milik dari kitab Mazmur dan tidak diulangi di kitab-kitab yang lain. 

Orang Ibrani menandakan kata itu dengan tanda ketip dan sere artinya yang menunjukan bahwa suatu pewahyuan itu diucapkan dengan nafas tertentu, yaitu dengan nafas panjang atau pendek dan harus diucapkan dengan kekuatan nada suara, hal ini terdapat hanya dalam kitab Mazmur saja. Mengapa demikian? Karena Mazmur itu sebetulnya adalah nafas. Maka kitab Mazmur dengan filosifinya ini sudah memberikan kita satu pengertian bahwa Allah itu selalu memberi Firman seperti nafas yang akan kita habiskan dalam jangka waktu tertentu. 

Jika ada pesan-pesan dalam kitab Mazmur yang berhubungan dengan hukuman atau berkat, itu semua harus menjadi makanan bagi orang Ibrani dan bagi orang percaya, maka apa yang Tuhan Firmankan supaya benar-benar mendatangkan pengertian, bahwa Allah itu adalah Oknum yang dapat membuat sesuatu dengan perubahan-perubahan yang cepat sesuai dengan kehendakNYA. Meskipun ada bahasa teologia berkata bahwa Allah itu telah menyerahkan segala sesuatu terjadi sesuai dengan alur ciptaan-NYA sendiri, tetapi harus kita akui bahwa ada kehendak Allah yang sifatnya mendadak dan itu menunjukkan bahwa Allah yang dapat melakukannya. Jika Dia melakukanya dengan tiba-tiba, maka tidak ada orang yang dapat membantahnya sebab Dia adalah Allah penguasa yang memiliki semuanya bahkan bumi itu disebut dengan tumpuan khaki-NYA.

Ketika ditulis Mazmur 37:23 “ Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya”. Ini bukanlah suatu nyanyian yang sepele. Tema-tema ini sebetulnya di dalam kitab-kitab lain sudah dibahas bahkan sudah dibuktikan oleh beberapa tokoh-tokoh iman, kitab Mazmur ditulis lebih muda usianya dari tokoh-tokoh Alkitab yang kita kenal seperti Abraham, Yakub, Musa, Yosua dan Samuel. Jadi tema ini sebenarnya hanya sebagai ulangan atau pembahasan. Mazmur 37 ini sebenarnya adalah Mazmur yang dibagi menjadi lima bagian yang menunjukan bahwa Allah sedang menunjukan, mempersiapkan, merancangkan dan Allah menggenapkanya menjadi bagian kitab Mazmur.

Jika Allah berkata: ”bahwa Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-NYA”. Itu tentu ada sesuatu yang terjadi sebelumya, harus ada hal yang mendahuluinya dan memang ayat ini ditempatkan di belakang, jadi kita harus bisa melihat keseluruhan pasal ke 37 ini untuk menemukan apa sesungguhnya maksud Tuhan dengan berkata “ Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNYA”. Apa tujuan Allah melakukan ini, sementara di dalam kitab Kejadian sendiri apa yang Allah buat bagi manusia itu semuanya sudah final dan bahwa manusia itu dilengkapi dengan kemampuan-kemampuan untuk survive atau memilih, bahkan diberi hikmat untuk memperhitungkan konsekuensinya. Tetapi mengapa ayat ini memberikan kita satu tema seolah-olah ada yang kurang di dalam pekerjaan Allah itu, kita tahu bahwa Allah melakukan segala pekerjaan-NYA itu dengan sempurna tidak setengah-setengah. 

Mazmur 37:1-11 tema yang diangkat adalah: KEMARAHAN dan kata marah dalam teks ini tidak menunjukan kemarahan yang biasa. Apakah marah itu dilarang? Sehingga Alkitab perlu menuliskan dengan kata” jangan marah” sebab Yesus pun pernah marah dan ekspresi kemarahan yang ditunjukan Yesus itu boleh dikatakan merusak. Matius 21: 12-17, Yesus membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati, tetapi mengapa Yesus bisa melakukanya, dan seolah-olah kita memperbolehkan. Alkitab melarang kita jangan marah. Apakah marah itu tidak boleh atau berdosa? Yesus marah tidak ada kebencian di dalam diri-NYA justru kemarahan Yesus adalah kemarahan kasih sayang, sehingga jika Dia merusak sesuatu Dia tidak akan melukai hati orang. Dia mungkin kelihatan merusak, tetapi justru ke Mahakuasaan Allah dalam kemarahan Yesus itu menghadirkan pertobatan di dalam hati manusia. Kemarahan itu dapat menimbulkan dosa bagi manusia. Mulut kita bisa saja kelihatan berhenti marah, tetapi belum tentu hati kita bisa menerima.

Dalam bahasa Ibrani marah itu artinya: jangan mau dibakar api kecemburuan. Kecemburuaan itu tidak selamanya berpihak kepada hal yang negatif atau merencanakan hal-hal yang jahat, dan kecemburuan itu tidak harus menghadirkan satu perencanaan jahat untuk membalas, tetapi dalam kitab Ulangan 7 mengenai Allah yang cemburu. Allah yang cemburu dengan sungguh-sungguh cemburu, dengan cemburu yang takut kehilangan orang-orang yang dikasihi-NYA. Allah tidak rela kehilangan orang-orang yang sudah dibentuk-NYA sebagai maha karya indah-NYA,dan Allah tidak rela di mana manusia yang sudah diciptakan-NYA untuk menjadi kekaguman bagi diri-NYA sendiri itu harus dirampas oleh setan. Jadi kecemburuan itu berusaha untuk merebut manusia kembali ke pangkuan Tuhan. Allah adalah Allah yang cemburu dan api yang menghanguskan karena bagi Tuhan, prinsip-NYA lebih baik kehilangan kita sama sekali dari pada terebut oleh kuasa iblis. Jadi kecemburuan itu tidak selalu menuju yang negatif. Apakah kita bisa memisahkan faktor kebencian itu di dalam hidup kita? Di dalam perjanjian baru pemakaian yang sangat dikenal adalah dalam Yohanes 2: 17, ayat ini bukan Yesus yang mengatakannya, tetapi murid-murid yang memberi label ini kepada Yesus oleh karena reaksi kemarahan Yesus yang pertama.

Yesus marah ingin merebut kembali bait Allah itu dengan fungsinya dikembalikan bahwa Bait Allah itu bukan untuk tempat jual beli, tetapi untuk berdoa dan tidak boleh membawa kepentingan-kepentingan yang lain. Dan kata cinta untuk rumah-MU menghanguskan AKU ini adalah perkataan Daud, tetapi mengapa Firman yang Daud ucapkan itu dilabelkan kepada Yesus? Sebab apa yang diucapkan Daud itu ternyata adalah bahasa pewahyuan langsung yang Daud ucapkan ketika ia memuji Tuhan, dan Allah menaruh di mulutnya satu nyanyian yang baru itu sehingga muncullah perkataan ini. Yesus telah memperlihatkan satu reaksi untuk merebut kembali barang kesayangan-NYA itu pantas untuk dilabeli dengan kata cinta terhadap rumah-MU menghanguskan AKU, yang menyatakan bahwa Yesus sangat mencintai milik-NYA dan kecemburuan yang seperti inilah yang dinyatakan benar. Tuhan memberi kita jalan keluar agar jangan marah dan iri hati kepada orang fasik yang kelihatannya lebih diberkati dari hidup orang percaya Mazmur 37:3-7.

Kita harus bisa menyerahkan kebencian kita kepada Tuhan, sebab kebencian itulah yang menjadi penghalang kita untuk masuk dalam hadirat Tuhan dan kebencian itu adalah suatu penolakan. Mazmur 37: 12-20. Tuhan mempersiapkan orang percaya untuk memberikan pertolongan kepada mereka, dengan cara membuat suatu perbandingan terhadap hidup orang fasik. Dan tema dari ayat 12-20 adalah dalam ayat 13 “ Tuhan mentertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat “. 

Mazmur 37:22 “ Sesungguhnya, orang-orang yang di berkati-NYA akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-NYA akan dilenyapkan” Artinya : Tuhan akan membuat kita terhibur karena perbuatan orang fasik, karena kita akan diberkati lewat kekayaan mereka juga dan Allah akan membuat mereka benar-benar kehilangan sesuatu karena Allah telah mengirimkannya kepada orang percaya. Allah akan membuat hidup manusia berkemenangan dengan penggenapan janji-janji-NYA yang pasti. Janganlah pernah ragu akan kemahakuasaan Tuhan yang sanggup untuk menolong kita setiap saat. AMIN

Kamis, 19 Maret 2015

Dapat Dikatakan "Hari Ini"

Ibrami 3:13 

Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. 

Perlukah kita mengingatkan saudara-saudari kita yang masih menyimpang dari perintah dan larangan Tuhan? Kita mungkin akan mudah menjawab ya, tetapi pada kenyataannya kita seringkali menunda-nunda waktu untuk itu. Mungkin kita merasa segan, merasa tidak cukup bisa, atau merasa itu bukan tugas kita. Rasa individual manusia semakin lama semakin menebal. Untuk menolong orang yang jelas-jelas menangis di depan kita saja sudah semakin sulit, apalagi untuk mengingatkan orang yang terus berada dalam zona dosa. 

Di sekeliling kita ada banyak orang yang masih tenggelam dalam jerat-jerat dosa. Waktu mereka sama seperti kita, tidak ada satupun dari kita yang tahu kapan pastinya kita dipanggil pulang. Kita cenderung menunggu sampai orang lain yang menghampiri dan mengingatkan mereka, kita cenderung berdiam diri, tetapi tidakkah kita sadari bahwa mungkin saja kita yang ditugaskan untuk itu, mengingat mereka ada di dekat kita?

Firman Tuhan mengingatkan "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:13). 

Ini pesan penting yang mengingatkan kita agar tidak menutup mata ketika melihat ada orang-orang yang masih sesat. Kita sendiri mungkin masih melakukan beberapa hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan untuk itu kita pun membutuhkan nasihat, teguran atau peringatan dari orang lain yang dekat dengan kita. Jika mereka menutup mata dan membiarkan kita tersesat, bukankah kita sendiri yang rugi? Begitu pula saudara-saudari kita yang masih melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Sebuah panggilan untuk menjadi terang dan garam bukan saja berarti bahwa kita harus berbuat baik dalam hidup kita, tetapi termasuk pula di dalamnya untuk saling mengingatkan, saling menasihati dan saling bantu.

Penulis Ibrani menekankan kata "HARI INI"

Mengapa harus ada penekanan seperti itu? Karena kita tidak tahu kapan waktu kita dipanggil kembali menghadapNya. Bisa puluhan tahun lagi, bisa beberapa tahun lagi, beberapa bulan, beberapa hari, atau bahkan mungkin saja ini hari terakhir kita di muka bumi. Pemazmur berkata "Masa hidupku ada dalam tangan-Mu." (Mazmur 31:16). 

Panjang pendeknya usia kita ada dalam tangan Tuhan. Menyia-nyiakan waktu yang masih ada untuk membawa yang sesat kembali ke jalan Tuhan akan membuat kita melewatkan sebuah kesempatan untuk memenuhi tugas sesuai panggilan kita di bumi ini. Hari ini mungkin merupakan kesempatan terakhir kita untuk memperoleh pengampunan Tuhan, atau jika kita sudah berjalan sesuai dengan kehendakNya, hari ini bisa menjadi kesempatan terakhir kita untuk membagikan kasih dan keselamatan yang telah dihadiahkan Tuhan kepada saudara-saudari kita, orang-orang terdekat dan yang kita kasihi.

Tuhan Yesus sendiri telah mengingatkan agar kita bisa menghargai waktu yang ada dan memakainya semaksimal mungkin untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang telah dibebankan kepada kita. "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). 

Ada waktu dimana kita tidak lagi bisa melakukan apa-apa, oleh karena itulah kita harus bisa mempergunakan waktu dengan semaksimal mungkin. Yakobus mengingatkan kita bahwa hidup itu singkat. "sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:14). 

Musa menyadari betul akan hal itu, sehingga ia berkata dalam doanya: "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12).

Jika ada kesempatan yang masih diberikan Tuhan hari ini, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk menasihati orang lain, manfaatkanlah itu dengan sebaik-baiknya dan jangan sia-siakan. Mari kita periksa diri kita dan lihat ke sekeliling kita hari ini juga, karena tidak ada satupun dari kita yang tahu apa yang akan terjadi esok.

Manfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk menghargai kesempatan yang masih diberikan Tuhan

Rabu, 18 Maret 2015

Memikirkan Jalannya

Amsal 16:9
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. 

Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. 

Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat ini. Dan memang demikianlah adanya, karena pada suatu ketika, kita akan menyadari bahwa seberapa hebatnya kemampuan kita dan sematang-matangnya rencana kita, tetap saja kita tidak bisa melawan kehendak Tuhan. Tidak jarang ada banyak orang yang sudah mengeluarkan biaya dan usaha yang tidak sedikit, namun akhirnya harus berakhir dengan kerugian karena ternyata itu tidak sejalan dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Saya sendiri pernah mengalami hal itu. Mengambil jalan yang tidak tepat, bahkan mengisinya dengan berbagai kecurangan, pada akhirnya semuanya harus habis ludes, dan saya kemudian memulai lagi dari nol. 

Hari ini saya bisa menyadari sepenuhnya bahwa apa yang terbaik adalah ketika kita menjalani hidup seturut dengan kehendakNya, seperti yang sudah Dia rencanakan jauh hari, bahkan sebelum kita dilahirkan. Firman Tuhan berkata "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:16).

Lewat Amsal Salomo kita diingatkan bahwa "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya." (Amsal 16:9). 

Ini adalah sebuah pernyataan yang tegas bahwa sehebat apapun kita, kita tidak akan pernah bisa melawan kehendak Tuhan. Kita bisa mencobanya, dan mungkin kita bisa mencapai sesuatu hingga tingkatan tertentu, tetapi walau bagaimanapun sesuatu yang tidak berjalan seperti rancangan Tuhan tentulah tidak sebaik seperti ketika kita berjalan sepenuhnya seturut kehendakNya. 

Hati atau pikiran kita bisa berpikir tentang jalan yang menurut kita terbaik, tapi di atas segalanya Tuhan tentu lebih tahu tentang kita, karena Dia sendirilah yang "membentuk dan menenun" kita sejak dalam kandungan. Yesaya mengetahui benar hal itu dan berkata "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu." (Yesaya 64:8). 

Sebagai Pembuat kita, tentu Tuhan lebih mengetahui segala sesuatu tentang kita. Dia jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk kita ketimbang apa yang menurut kita terbaik buat kita. Kabar baiknya, Tuhan memang merencanakan segala rancanganNya yang terbaik lengkap dengan segala sesuatu untuk mencapai hari depan yang penuh harapan seperti firmanNya dalam Yeremia 29:11.

Agar kita tidak melakukan sesuatu sia-sia, yang terbaik tentu adalah mengetahui apa yang menjadi rancangan Tuhan buat kita, dan berjalan sesuai itu. Dan kita tidak akan pernah bisa mengetahui itu apabila kita tidak mulai membangun keintiman dengan Tuhan lewat ungkapan syukur, pujian, ketaatan dan doa-doa kita. Selain dari pada itu, kita harus pula memiliki sikap hati yang mau dibentuk. 

Paulus telah mengingatkan agar kita agar tidak mengeraskan hati dan mau membiarkan Allah untuk membentuk dan mengajar kita. Menjadi ciptaan baru, itu bahasanya Paulus, akan memampukan kita untuk bisa mengetahui apa yang menjadi kehendakNya. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). 

Sebuah transformasi sudah disediakan Tuhan untuk itu dalam Kristus. Lalu apa yang Dia sediakan bagi kita? Alkitab menyebutkan dengan begitu hebat: "Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9-10). Dan sesungguhnya "..Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah." (ay 10). Itulah sebabnya kita juga dipanggil untuk hidup dalam roh seperti yang disampaikan Paulus dalam Roma 8.

Kita boleh berencana apapun, tetapi jalan dari Tuhan pasti tetap yang paling baik. Sudahkah kita bertanya kepadaNya apa yang menjadi kehendakNya dalam hidup kita? Sudahkah kita mengetahui itu, dan menjalani semua seturut dengan kehendakNya? 

Kita bisa merencanakan apapun dengan kemampuan kita, namun ingatlah bahwa Tuhan sudah memiliki rancanganNya sendiri bagi kita, sebuah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan, yang menjanjikan kita hari depan yang penuh harapan. Tidak akan ada yang sebaik jalan Tuhan, karenanya temukanlah apa yang menjadi kehendak Tuhan untuk anda dan berjalanlah didalamnya.

Selasa, 17 Maret 2015

Menjadi Sahabat

Amsul 22:11 
Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.

Jika kita mau menuliskan daftar orang-orang yang tidak kita sukai…. kita akan menemukan banyak hal dalam diri kita yang tidak bisa kita hadapi.
 
Mazmur 101:5, Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.

Dalam menjalani hidup sehari hari kita pasti berhadapan dengan banyak orang yang memiliki sifat beragam.
Ada yang menyenangkan, ada yang menjengkelkan, ada yang menarik adapula yang membosankan.
Jujur kata kita pasti tidak suka dengan orang yang menjengkelkan dan membosankan.
Ini fenomena kehidupan!!!, apakah kita harus membenci mereka? Anehnya tanpa sadar kita sering mengumpat mereka dengan caci maki, terutama dibelakang mereka.

Bila terlalu banyak mengingat perihal buruk tentang orang lain, secara pribadi kita akan makin sulit berhadapan dengan orang lain, baik didalam usaha pekerjaan maupun didalam pelayanan.
Hukuman pertama yang kita terima ialah menjadi orang yang kesepian karena tidak pernah memiliki sahabat.

Jangan sombong atau tinggi hati, kalau mau diteliti, kita sendiripun bisa memiliki sifat yang menjengkelkan, jadi tingkah laku kitapun belum tentu lebih baik dari orang lain.

Mulai pagi ini minta hati yang suci kepada Bapa disurga, supaya kita dapat dengan tulus hati bergaul dengan siapapun. Agar dari kehidupan kita terpancar mata air kehidupan, sehingga makin banyak orang yang menjadi sahabat kita dari semua kalangan

Selamat ber-aktifitas, Miliki hati seorang sahabat seperti hati Tuhan Yesus sahabat terbaik kita.

Senin, 16 Maret 2015

Disebut Berpengertian

Amsal 16:21 - 24

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Perkataan Manis
 . . . kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. —Kolose 3:12

Kitab Amsal menasihati kita mengenai kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain. 
Dikatakan, “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran” (21:23). 
Ada pula peringatan-peringatan berikut: “Hidup dan mati dikuasai lidah” (18:21); dan “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan” (12:18). 

Nasihat tentang “menjaga agar tetap manis” mengingatkan kita  pada Amsal 16:24, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”

Tuhan, penuhilah hati kami dengan perkataan yang akan menjadi berkat bagi orang lain hari ini.
Dari pada melontarkan perkataan penuh amarah
Yang dapat melukai dan memicu pertengkaran,
Gunakanlah perkataan yang baik dan penuh kasih,
Yang menyembuhkan dan menguatkan hidup.
Hati yang baik seperti taman, pikiran yang baik seperti akar, kata-kata yang baik itulah bunganya, perbuatan baik adalah buahnya.

Minggu, 15 Maret 2015

Layak di hadapan Allah

2 Timotius 2:15 - 16
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
 
Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.

Kita sebagai hamba Tuhan tidak lepas diri banyak persoalan, tapi jangan kita diseret oleh persoalan dan keadaan orang-orang yang disekitar kita. 

Biarlah kita dipimpin oleh Roh Kudus. 
Orang lain boleh menuduh apapun atas kita tapi suarakanlah suara kebenaran sesuai dengan ajaran yang sehat. 

Biarlah Allah ditinggikan atas kita dan bukan diri kita. 
Janganlah kita mendirikan kebenaran kita sendiri akan tetapi cukup peganglah Alkitab ini sebagai sumber kebenaran dengan memahaminya dengan cara yang benar dan bukan dengan cara kita.

Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
(1 Petrus 2:20-21). 

Marilah kita menghormati Tuhan dlm memberitakan kebenaran. 
Kiranya Tuhan memberkati kita sekalian. Amen.

Karena Kemurahan TUHAN

Mazmur 145:8 - 10

TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Segala yang Kau jadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.

Jumat, 13 Maret 2015

Demikian Jugalah Kamu

1 Petrus 5:4 - 6

Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. 
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Nubuat tentang Sang Gembala
Yesaya 40:11, Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Yehezkiel 34:23, Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya.

Yesus sebagai Gembala
Yohanes 10:11,  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Kesaksian Roh Kudus atas Sang Gembala
Ibrani 13:20, Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,…

Karya Kristus membawa kita kepada Gembala
1Petrus 2:25, Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Domba yang setia akan beroleh atau menuai apa yang ia tabur…
1Korintus 9:25, Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

2Timotius 4:8, Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Yakobus 1:12, Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

1Petrus 1:4, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Kamis, 12 Maret 2015

Kerendahan Hati

Amsal 22:3 - 4

Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.

Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. 

Kerendahan hati bicara tentang sikap hati, yaitu bersikap ramah, terbuka, tidak sombong/tinggi hati, mampu menghargai martabat dan kelebihan orang lain, dan mudah menyesuaikan diri. 

Kerendahan hati seperti ini berkenan kepada Allah (Efesus 4:2). Itulah sebabnya mengapa dalam Yakobus 4:6b dikatakan, bahwa "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

Tidak ada manusia yang lahir dengan kerendahan hati di dalam dirinya. Kerendahan hati bukan sifat alami seorang manusia, sehingga kita memerlukan kasih karunia dari Tuhan untuk memilikinya. 
Kerendahan hati juga tidak bisa diperoleh dengan instan melainkan membutuhkan proses yang tidak mudah. Ada kalimat bijak yang berkata demikian, "Tempat yang bisa digunakan untuk mengubah duniamu adalah hatimu (heart), isi pikiranmu (mind), dan tindakanmu (hands)." 

Kerendahan hati adalah kunci unity. 
Tanda-tanda Unity adalah dipenuhi dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus. Kedewasaan iman seseorang bukan hanya secara fisik, tetapi ukurannya adalah apakah sudah menjadi pelaku Firman dan penuh Roh Kudus.

Apa yang menjadi upah atau ganjaran ketika kita hidup dalam kerendahan hati, menurut kitab Amsal 22:4.

  1. Memperoleh Kekayaan (Filipi 2:6-8; Yoh. 10:10b)
  2. Kita dipanggil, dipilih dan ditetapkan Tuhan untuk diselamatkan, dibenarkan dan diberkati. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan dalam hidupnya sebagai pribadi yang memiliki kerendahan hati, yaitu terbukti dengan mau mengosongkan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Fil. 2:6-8). Kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini untuk memberikan hidup, bukan saja sekedar hidup melainkan hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10:10b). Selain memperoleh kekayaan Tuhan memberikan syarat kepada setiap kita umat pilihannya yang akan diberkati supaya hidup
    "Mencari Kerajaan Allah dan KebenaranNya maka semua itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33)
  3. Memperoleh Hormat
  4. Ketika Tuhan Yesus hidup rendah hati, mau mengosongkan dirinya menjadi hamba dan sama dengan manusia, akibatnya adalah
    Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2: 9-11)
    Untuk memperoleh kehormatan harus diawali dari sikap hidup yang benar yaitu kerendahan hati, begitu juga Tuhan Yesus akhirnya "sangat ditinggikan" artinya memperoleh hormat. Daud adalah salah satu contoh, bagaimana dengan rendah hati, rela untuk ditegur, diajar dan dididik Tuhan melalui nabi Natan ketika melakukan perbuatan salah dan dosa. Salah satu kehormatan yang diperoleh raja Daud sebagai upah dari kerendahan hatinya adalah kelahiran Yesus Kristus dari daftar silsilah keturunannya.

  5. Memperoleh Kehidupan
  6. Arti hidup yang sebenarnya tidak ditemukan hanya dengan mengenal Yesus sebagai Juruselamat (seindah apapun hal itu). Makna hidup yang sebenarnya ditemukan ketika orang mulai berjalan mengikuti Kristus sebagai murid-Nya, belajar dari Dia, menggunakan waktu bersama dengan Dia dalam Firman-Nya, Alkitab, bersekutu dengan Dia dalam doa, dan berjalan dengan-Nya dalam ketaatan kepada perintah-perintah-Nya. Memperoleh kehidupan artinya hidup yang sudah ditebus, dibenarkan dan dipulihkan dari segala aspek dosa. Itulah kehidupan yang sejati.

Penerapan:

Sudahkah Saudara hidup dalam kerendahan hati, Mari bersama-sama mengikuti proses Tuhan supaya kerendahan hati ditemukan dalam setiap kita sebagai kunci menyenangkan hati Tuhan...


"TUHAN YESUS MEMBERKATI"

Berkenan KepadaNya

Mazmur 149:4 
Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Kita umat Tuhan jika :
  • Memiliki kasih
    Mengasihi Tuhan, berarti menaati perintahNya, dan peduli pada sesama.
  • Memiliki kerendahan hati
    Tidak egois, tidak memandang diri selalu benar, tetapi mau mendengarkan pendapat orang lain dan menerimanya dengan sukacita.
  • Memiliki sikap penundukan diri.
    Tunduk kepada Tuhan, berarti menjadi pelaku firmanNya, kita menuruti perintah orang tua, pemimpin Rohani, dan melakukamnya dengan sukacita, tidak bersungut-sungut.
Hal itulah yang menandakan kita sebagai umat yang berkenan bagi Tuhan.

Selasa, 10 Maret 2015

Keangkuhan

Amsal 29:23 
Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.

Keangkuhan itu berbahaya. 
Ada dalam Alkitab, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. (Amsal 16:18,)
Rendah hati membawa kehormatan. 
Ada dalam Alkitab, “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.” (Amsal 29:23)
Tuhan menempatkan diriNya menentang keangkuhan. 
Ada dalam Alkitab, “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” (1 Petrus 5:5-6)
Rasa angkuh dapat memisahkan kita dari Tuhan dan lainnya. 
Ada dalam Alkitab, Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lukas 18:14)
Rendah hati seperti anak kecil dihargai oleh surga. 
Ada dalam Alkitab, “Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga (Matius 18:4)
Orang congkak akan dikecewakan. 
Ada dalam Alkitab, “Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Matius 23:12)
Orang yang angkuh dapat jatuh. 
Ada dalam Alkitab, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12, 12)