Senin, 23 Februari 2015

Kemurnian Imanmu

Nats: 1 Petrus 1:6 - 9

Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Permenungan :
Proses pemurnian emas sangat menarik untuk diamati. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Untuk memperoleh emas yang murni (tulen) dengan kadar 99,90 % perlu proses yang lumayan rumit dan panjang yaitu memisahkannya dari unsur-unsur lain seperti belerang, antimon dan selenium melalui cara tradisional dengan pembakaran dan cara modern dengan melarutkannya dengan bahan kimia yang lain. Untuk memperoleh emas yang murni kita melihat betapa dasyatnya panas atau pembakaran yang dilakukan. Tapi hasilnya memunculkan emas yang murni.

Proses pemurnian emas menggambarkan proses keimanan kita. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita masuk dalam proses ‘pembakaran’ seperti emas yang mengalami peroses pemurnian ini, dan tujuannya tidak pernah menyiksa kita, namun sebaliknya untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat penderitaan-penderitaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam tungku perapian hingga menjadi murni, demikian pula iman kita menghadapi perapian penderitaan di dunia ini tetapi untuk maksud yang mulia.

Pada zaman rasul Petrus menulis surat ini, tampaknya menjadi orang Kristen bukanlah sesuatu yang ringan. Ada banyak tekanan, ancaman bahkan siksaan sampai mati yang menjadi konsekuensinya. Maka rasul Petrus pun mengingatkan akan manfaat dari pencobaan, agar orang-orang percaya mampu menghadapi semuanya itu. Ia berkata, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Bagaimana bisa bergembira di tengah-tengah permasalahan hidup? Petrus membandingkan proses pemurnian iman dengan proses pemurnian emas. Kalau emas saja butuh dimurnikan dengan mengalami proses hingga akhirnya menjadi emas murni yang berharga, apalagi iman kita yang jauh lebih berharga dari emas. Emas adalah benda yang fana, yang tidak kekal, sementara iman kita akan membawa kita ke dalam keselamatan jiwa yang kekal sifatnya. Jelaslah bahwa iman kita jauh lebih berharga dari emas. Iman kita perlu dibuktikan dan diuji supaya nyata bahwa iman kita sungguh-sungguh kokoh dan benar di hadapan Tuhan.

Jika emas saja harus dimurnikan agar bisa menjadi berharga, apalagi iman kita yang membawa kita kepada kehidupan yang penuh sukacita yang kekal sifatnya. Saat ini banyak penderitaan-penderitaan yang kita hadapi, banyak pergumulan yang kita alami. Tetapi jangan takut. Betapapun beratnya pergumulan itu semuanya itu adalah dalam rangka pemurnian iman kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.